Farmasi nggak selalu tentang obat karena farmasi itu luas.
Bicara tentang farmasi, tentu akan terbayang tentang obat. Nah, mungkin
juga sudah terbayang seperti apa rasanya kuliah di jurusan ini? Satu
kata saja cukup. Berat. Kenapa? Karena kita dituntut untuk menguasai
kedokteran, fisika, kimia, komunikasi, dan manajemen sekaligus. Seorang
farmasis bakal bilang, kuliah di farmasi lebih berat dibanding
kedokteran, karena selain mempelajari anatomi fisiologi manusia, dia
harus paham sifat fisikokimia obat—apa pengaruhnya terhadap tubuh, apa
respon tubuh terhadap obat, apa bahayanya jika dikonsumsi bersama obat
lain atau bersama makanan lain, dan sebagainya. Dalam kuliahnya, kamu
akan belajar bagaimana cara membuat obat yang bisa tahan lama, bagaimana
cara menemukan senyawa kimia baru yang berpotensi sebagai obat,
bagaimana cara membuat obat dari bahan herbal, dan menghafal beratus
jenis obat yang bisa diberikan pada pasien.
But it’s worthy enough. Prospek kerja bidang Farmasi adalah salah
satu yang tertinggi di dunia. Karena Farmasi berurusan dengan kesehatan
manusia, dan selama masih ada manusia, maka Farmasi akan selalu
dibutuhkan. Seorang farmasis bisa berkarir di Industri, menjadi manager
perusahaan sekelas Bayer atau mendirikan industri obat sendiri. Bisa
berkarya di apotek, melayani masyarakat. Bisa jadi agen pencerdasan
masyarakat mengenai cara penggunaan obat yang benar. Bisa juga
mengamalkan ilmunya di rumah sakit, memastikan setiap pasien
mengkonsumsi obatnya dengan tepat dosis, cara penggunaan, hingga waktu
penggunaan. Atau menjadi abdi masyarakat, meneliti obat-obat yang akan
menyelamatkan berjuta nyawa manusia dari hasil penelitiannya atau
menjadi pendidik generasi-generasi penerus yang kelak menjadi farmasis
yang berhasil.
sumber : http://jurusankuliah.tumblr.com/post/97968247843/farmasi-nggak-melulu-tentang-obat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar